PANDU
01.17.114
Teori Johari Window (Jedela Johari) merupakan
perangkat sederhana dan berguna dalam mengilustrasikan dan meningkatkan
kesadaran diri serta pengertian bersama individu-individu yang ada dalam suatu
kelompok tertentu. Midel ini juga berfungsi dalam meningkatkan hubungan antar
kelompok yang sekaligus mengilustrasikan kembali proses memberi maupun menerima
feedback.
Jendela Johari sendiri dikembangkan atau dipelopori
oleh Psikolog Amerika, Joseph Luft dan Harry Ingham pada tahun 1950-an ketika
meneliti untuk program proses dari kelompok mereka. Uniknya, nama
"Johari" sendiri sebenarnya diambil dari potongan masing-masing nama
mereka. "Jo" untuk Luft, dan "Harry" untuk Ingham. Dalam
selang waktu yang tak lama, Jendela Johari banyak dimanfaatkan sebagai
pengertian dan latihan kesadaran diri, peningkatan personal & komunikasi.
Hubungan inter-personal, kelompok-kelompok dinamis, dan peningkatan tim dan
hubungan inter-grup.
Terminologi kata Jendela Johari mengarah
pada-personel/dari pribadi dan orang lain. Personal untuk diri individu itu
sendiri, sebagai subjek manusia dalam analisa Jendela joharu. Selanjutnya,
orang lain berarti objek lain dari kelompok pribadi. Jendela Johari juga
berhubungan dengan teoti intelegen emisional, emotional Intelligence theory
(EQ), dan kesadaran individu serta peningkatan EQ.
Dalam kebanyakan training atau pelatihan, proses
memberi dan menerima feedback adalah unsur terpenting. Melalui proses feedback
tersebut, kita bisa melihat/mengenal orang lain, dan demikian sebaliknya.
Individu lain juga belajar bagaimana pandangan kita terhadap mereka. Feedback
menginformasikan kepada individu ataupun kelompok, baik secara verbal maupun
non-verbal dalam berkomunikasi. Informasi yang diberikan seseorang menceritakan
kepada yang lain bagaimana perilaku mereka mempengaruhi dia, bagaimana
perasaannya, dan apa yang diterimanya (feedback dan self disclosure). Feedback
juga bisa diartikan sebagai reaksi yang diberikan oleh orang lain, biasanya lebih
menonjol pada persepsi dan perasaan mereka, menceritakan bagaimana perilaku
seseorang bisa mempengaruhi mereka (menerima feedback).
Ketika Jendela Johari digunakan untuk membangun
hubungan antar kelompok 'personal' dikategorikan sebagai kelompok dan 'orang
lain' menjadi kelompok lain.
Terdapat 4 perspektif Jendela Johari yang biasa
disebut dengan 'daerah' atau 'kuadran'. Masing-masing daerah mengandung
informasi perasaan, motivasi, dan lain- lain yang dikenali oleh individu,
dengan catatan apakah informasi tersebut dikenali ataupun tidak terdeteksi oleh
si individu, dan apakah informasi tersebut juga bisa dikenali oleh kelompok
lain, atau malah tidak tahu sama sekali.
Adapun daerah pengenalan diri dari Jendela Johari
tersebut dapat dilihat pada diagram di berikut:
Known by self
|
Unknown by
self
|
Arena "Diri Terbuka"
|
Blind Area
"Diri Buta"
|
Hidden Area
"Diri Tersembunyi"
|
Unknown Area "Diri Tak Dikenali"
|
Dari diagram tersebut,
bisa dijabarkan:
- Pada kolom 1. Disebut dengan "diri terbuka", apa yang diketahui oleh 'personal' atau individu juga diketahui oleh orang lain, Bisa juga disebut dengan 'daerah terbuka' atau 'areal bebas' atau 'diri bebas' ataupun 'arena'.
- Pada kolom 2. Disebut dengan "diri buta". Apa yang diketahui oleh individu tidak diketahui. bisa juga disebut "blind spot: atau :blind area".
- Pada kolom 3. Disebut dengan "diri tersembunyi". Apa yang diketahui oleh si individu tetapi tidak diketahui oleh orang lain. Bisa juga disebut "daerah tersembinyu" atau "daerah yang dihindari".
- Pada kolom 4. Disebut dengan "diri yang tidak dikenal". Apa yang tidak diketahui oleh individu juga tidak diketahui oleh orang lain. Selanjutnya, uraian masing-masing kolom / kuadran:
Jendela Johari pada Kuadran - I (Diri Terbuka)
Pada Jendela Johari pertama ini dikenal juga sebagai
"daerah bebas aktivitas" adalah berisikan informasi mengenai personal
/ individu-perilaku, kebiasaan, perasaan. Emosi, pengatahuan, pengalaman,
keahlian, pandangan, dan lain-lain. Kemudianm ditetapkan sebagai person (the
self/diri) dan kelompok ('other'/orang lain).
Substansi dari kelompok seharusnya selalu berusaha
'membangun' daerah/diri terbuka kepada setiap individu, karena ketika bekerja
pada wilayah ini dengan orang lain pada saat paling efektif dan produktif, dan
kelompok juga demikian kondisinya. Diri terbuka ini dapar dilihat pada ruang di
mana komunikasi dan kerja sama yang baik terjadi, bebas dari kerusuhan,
ketidakpercayaan, kebingungan, konflik dan kesalahpahaman.
Kuadran terbuka mempersembahkan hal-hal yang sama-sama
diketahui oleh individu maupun orang lain. sebagai contoh; X mengetahui nama Z
dan demikian sebaliknya. Dan jika mereka menel;usuri ke webside pribadi
masing-masing diri, maka mereka akan saling mengetahui apa yang menjadi
kesukaan/ketertarikan masing-masing. Kuadran terbuka bisa juga mencakup tidak
hanya informasi faktual, tetapi juga bagaimna perasaan, motivasi, perilaku,
keinginan, kebutuhan, dan lain- lain. Dari si X atau pun Z, pokoknya
informasi-informasi yang bisa mewakili diri individu. Ketika kita bertemu
dengan orang-orang baru, ukuran kuadran terbuka tidak terlalu luas. Sejak
setelah ada waktu tersisihkan untuk saling bertukar informasi, lain halnya
ketika proses mendalami seseorang, Jendela (shades) akan bergerak ke bawah atau
ke kanan, menempatkan lebih banyak informasi ke dalam Jendela Terbuka
Jendela Johari pada Kuadran - II
(Diri Buta)
Dengan mencari atau mendapatkan feedback dari orang
lain, seharusnya bisa mengurangi gejala pada Jendela / kuadran ini dan dapat
memperluas "diri terbuka" yang notabenenya adalah untuk meningkatkan
kesadaran diri, kuadran dua ini tidak efektif untuk dibawa ke individu atau
kelompok
Ambil contoh, ketika X makan malam direstoran dengan
Z, lalu ketika telah menempel sesuatu entah itu remah makan atau apa, di wajah
X, maka X tidak akan tahu, sedangkan Z sangat leluasa untuk segera mengetahui
ada sesuatu menempel di wajah X. Pada saat Z mengatakan ada sesuatu di wajah X,
maka jendela akan mengarah ke kanan, memperluas daerah "diri
terbuka".
Jendela Johari pada Kuadran – III (Diri Tersembunyi )
Daerah tersembunyi mencakup sensitivitas, ketakutan,
agenda tersembunyi, rahasia, banyak hal yang diketahui oleh seseorang tapi tidakdiceritakannya
untuk berbagai alasan. Contohnya saja dalam webside pribadi, X tidak pernah
menyebutkan apa salah satu rasa favorit eskrim yang paling disukainya,
informasi tersebut merupakan kuadran tersembunyi X, namun ketika X membuka
rahasianya dengan mengatakan bahwa coklat adalah eskrim kesukaannya, maka X
mendorong kuadrannya ke bawah sehingga sedikit memperluas "diri
terbuka" atau arena.
Sekali lagi, ada begitu banyak rahasia yang belum
terbongkar, ketika terjadi upaya untuk saling mengenal dan percaya satu sama
lain, maka akan tercipta suatu kenyamanan dalam membuka diri sendiri, inilah
yang dinamakan "self disclosure”.
Informasi dan perasaan-perasaan tersembunyi yang
relevan seharusnya bisa dipindahkan ke daerah/diri terbuka melalui proses 'dis
closure'. Intinya, membuka diri dan mengekspos perasaan & informasi yang
relevan melalui proses exposure dan self disclosure terminologi Jendela Johari,
agar dapat memperluas daerah diri terbuka. Dengan berbagai cerita apa yang kita
rasakan dan hal-hal lain seputar diri akan membantu mengurangi
"daerah/diri tersembunyi", di lain pihak, tentu saja dapat memperluas
daerah/diri terbuka, yang tidak lebih baik dari pengertian, kerjasama,
kepercayaan, produktivitas dan keefektipan tim kerja, mengurangi daerah/diri tersembunyi
(hidden area) juga membantu mengurangi kebingungan, tingakta kesalapahaman,
miskin komunikasi, dan lain-lain.
Jendela Johari pada Kuadran – IV (Diri Tak Dikenal)
Kuadran ke empat ini mengandung informasi, perasaan,
kemampuan laten, pengalaman, dan lain-lain yang sama sekali tidak diketahui
baik oleh individu yang bersangkutan maupun oleh orang lain, hal-hal tersebut
di atas bisa jadi cukup dekat ke permukaan, yang mana cukup positif dan
berguna, atau bahkan bisa jadi aspek- sapek yang lebih dalam dari personaliti
seseorang yang mempengaruhi tingkat perilakunya. Kebanyakan daerah tertutup ini
dijumpai pada anak-anak muda dan orang-orang yang minim pengalaman atau
kepercayaan diri.
Berikut beberapa
faktor daerah tertutup yang mempengaruhinya:
- Tingkat kemampuan yang dibawah rata-rata atau sedikit mendapat kesempatan, kepercayaan diri yang minim, dan kurang berlatih.
- Kemampuan alami, bahwa seseorang tidak menyadarinya.
- Ketakutan atau menghindari diri bahwa mereka memiliki potensi untuk terjangkit penyakit yang tidak diketahui.
- Terkondisikan oleh perilaku atau kebiasaan sedari kecil. Daerah/diri tertutup ini juga dipengaruhi oleh perasaan terkesan atau perasaan- perasaan tidak nyaman lainnya yang berakar pada kejadian-kejadian formatif dan pengalaman pahit pada masa lalu, yang mempengaruhi si individu secara berkelanjutan. Untuk pekerjaan dan dalam konteks organisasi, Jendela Johari sebaiknya tidak digunakan pada kasus di atas.
JENDELA IDEAL ITU
Idealnya sebuah jendela diri itu bisa dilihat dari
tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok ataupun hubungan dengan individu
lain, jika berada pada jendela ini ukuran arena atau diri terbuka akan
meningkat, dikarenakan tingginya tingkat kepercayaan dalam kelompok sosial.
Norma-norma pun dikembangkan oleh kelompok untuk saling memberi feedback dan
difasilitasi tentunya untuk pertukaran ini.
Arena/daerah/diri terbuka menyarankan kita untuk
membuka diri kepada anggota kelompok lainnya, karena dengan adanya keterbukaan,
anggota kelompok lain tidak akan bersikap intropert (tertutup) atau malah akan
lebih memberikan pengertiannya. Mereka akan mengerti bagaimana sikap dan sifat
kita, dan mengatahui kita bisa dikritik yang pada akhirnya akan memberikan
feedback yang positif pula.
Sedikit tambahan mengenai faktor-faktor yang menghambat individu dalam
memperbaiki jendela dirinya, adalah dari faktor lingkungan dan hubungan dari
individu itu sendiri.
Faktor penghambat dari lingkungan
Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan sekitar kita, misalnya; ada pihak
yang lebih dominan sehingga menghambat pengembangan diri.
Faktor Intern
Merupakan faktor yang
menyebabkan kita enggan untuk menelaah diri, terkadang kita tidak bisa menerima
kenyataan, misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.
- Faktor tujuan hidup yang belum tergambarkan dengan jelas, faktor motivasi dan keenganan untuk menelaah diri, kadang-kadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.
- Faktor Usia. Kadang-kadang orang yang sudah tua dalam usia tidak melihat bahwa kearifan dan kebijaksanaan dapat dicapainya, mereka cenderung usia muda lebih hebat karena produktif.
ANALISIS FILM
INSIDE OUT
1. Alur cerita
"Inside
Out akan menceritakan berbagai emosi
yang ada di dalam tubuh seorang anak perempuan berusia 11 tahun bernama Riley.
Di dalam pikirannya, terdapat lima perwujudan emosi, Joy (bahagia), Fear (takut),
Anger (marah), Disgust (jijik), dan Sadness (sedih). Kelima emosi ini tinggal
di sebuah tempat yang disebut Headquartes (markas besar), yaitu pusat kendali
pikiran Riley yang membimbingnya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Namun,
keadaan jadi tak sama lagi ketika Riley, yang berasal dari daerah harus pindah
ke kota metropolitan San Francisco mengikuti ayahnya. Headquarters pun menjadi
kacau ketika Riley berusaha menyesuaikan diri dengan kehidupan kota besar.
Sementara Joy berusaha untuk tetap optimis, kelima emosi ini berseteru tentang
cara terbaik bagi Riley dalam menghadapi kehidupan di kota, rumah, dan sekolah
yang baru.”
2. Isi cerita dalam presfektif Psikologis
Dalam film
ini, kita dapat mengetahui, bahwa dalam setiap individu manusia terdapat
bagian-bagian psikologis yang memiliki tugas tersendiri, seperti marah,
bahagia, takut, sedih,dan jijik. Dan itu
semua dapat memudahkan kita mengetahui apa saja yang ada dalam tubuh kita yang
dapat mengatur bagaimana kepribadian kita dapat terbentuk.
Setiap bagian-bagian tersebut
memiliki fungsi-fungsi tersendiri. Jijik memiliki fungsi melindungi kita dari
makanan-makanan atau hal-hal lain yang tidak baik. Takut memiliki fungsi
melindungi kita dari hal-hal yang berbahaya. Bahkan kesedihan yang dianggap
oleh joy atau kebahagian tidak memiliki fungsi, ia memiliki fungsi yang sangat
berarti, terbukti ketika gajah atau bing bong bersedih, yang dapat menghiburnya
dan menjadi temannya adalah sad atau kesedihan, juga terbukti ketika akhir
scene dalam film ini, yang menjadi pemecah masalah adalah sad atau kesedihan.
3. Kelebihan Film
Kelebihan film
Inside Out ini adalah pembawaan yang sangat menyenangkan dan tidak membosankan.
Dengan adanya warna-warna yang mencolok juga alur yang mudah difahami.
Film ini juga
memiliki manfaat yang banyak, seperti pemahaman seseorang akan sesuatu yang ada
dalam dirinya, toleransi dan menghargai pendapat yang lain, tidak boleh
berputus asa, harus selalu positive thinking dan lain sebagainya.
SUDUT PANDANG TEORIJOHARI WINDOW
Melalui teorinya, Johari Window
telah menjelaskan kepada kita bahwa ada bagian-bagian dalam diri yang bahkan
kita sendiri tidak dapat mengetahuinya tetapi orang lain mengetahuinya dan
seterusnya.
Konsep diri ini menurut saya sangat
berpengaruh terhadap bagaimana kita mengontrol emosi kita dan juga bagaimana
kita melakukan komunikasi kepada orang-orang disekitar kita. Pada paragraf
sebelumnya saya sudah mengatakan bahwa dalam akhir film Inside Out ini berakhir
bahagia, karena Riley akhirnya bisa mengungkapkan perasaannya kepada kedua
orang tuanya. Masih berhubungan dengan teori dari Johari Window yang akhirnya
membawa pemikirannya kepada konsep self disclosure atau pengungkapan informasi
mengenai diri kepada orang-orang disekitar kita.
Dengan melakukan self disclosure
artinya kita telah membiarkan orang lain memasuki bagian-bagian atau
jendela-jendela (seperti yang dibagi oleh Johari Window) yang ada didalam diri
kita. Self disclosure ini dapat kita sebut sebagai curhat (semua orang pernah
curhat kan?). Sadar ataupun tidak, ketika kita melakukan curhat maka kita
membagi informasi mengenai pikiran, emosi, dan juga keinginan bahkan ketakutan
yang ada di didalam diri kita kepada orang lain. Tentu moment self disclosure
ini biasanya dilakukan hanya oleh dua orang atau tiga orang. Karena sesuai
dengan konsep awal, self disclosure masih masuk dalam kategori komunikasi antar
pribadi dimana pesertanya tidak lebih dari tiga orang.
Terakhir saya simpulkan bahwa Rilley
seorang pemeran utama dalam film inside out
berhasil menggunakan self disclosure.